"Tidak ada manusia yang bodoh , karena manusia dilahirkan dengan mempunyai pikiran dan akal yang sama.

  • RSS
  • Skype
  • Facebook
  • Yahoo

Twitter

Motivasi Untuk Inspirasi ( Bob Sadino )

Author Unknown - -
Home » Motivasi Untuk Inspirasi ( Bob Sadino )

Assalamualaikum wr.wb







Cerita Motivasi Untuk Bisa Sukses tentunya menjadi suatu hal penting yang harus di baca karena di dalam cerita ini kita bisa lebih termotivasi lagi dalam menjalankan hidup terutama dalam melakukan pekerjaan yang dimana hal tersebut di lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga akhirnya menjadi sukses.

istilah kata Sukses menurut beberapa teman saya mempunyai artian yang sangat umum jadi dalam artikel ini saya akan mengambil sepenggalan cerita dari seorang pengusaha terkenal untuk kita jadikan sebagai motivasi kita dalam meraih kesuksesan di bidang ekonomi. pengusaha sukses dan terkenal ini tentunya anda pernah mendengar  namanya, kita sebut saja dia om bob sadino.

om bob merupakan salah satu dari banyaknya pengusaha yang sukses khususnya di tanah air ini, hal yang membuat saya menarik akan beliau ialah dengan caranya merintis usaha dari 0 yang dipenuhi dengan kegagalan dan juga keterpurukan namun sekarang dia tersenyum lebar berdiri di atas tumpukan kegagalan yang pernah dulu dia alami.

 tanpa banyak basa basi lagi silahkan anda simak sendiri rangkuman cerita om bob sadino yang dimana telah meraih kesuksesan. cerita yang di ambil hanyalah sedikit dari banyaknya hal penting yang di sampaikan beliau, karena jika semuanya saya yakin tidak akan beres hanya dalam satu artikel saja.


Bob Sadino (lahir di Lampung, 9 Maret 1933; umur 79 tahun), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya.

Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.

Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.
cerita di atas merupakan sepenggalan biografi dari bob sadino yang dimana biografi tersebut juga dapat kita jadikan sebagai motivasi. dan ada satu cerita lagi yang memberikan saya pencerahan dan mungkin anda juga bisa mendapatkan pencerahan setelah membaca cerita di bawah ini.

Let It Flow
wartawan :
om, dalam beberapa kesempatan om sering bilang klo bisnis itu just let it flow… saya membaca pragmatisme sikap, dan bagaimana jika pragmatis yg juga cenderung oportunis itu membuat bisnis kita menjadi tidak fokus?
Om Bob :
Mas, coba apa asosiasi anda tentang “Flow”? pasti air bukan?
dan apa asosiasi anda tentang air? pasti sungai!
sungai itu sifatnya selalu mengalir ke muara nya
tapi coba anda lihat sungai itu
apa yg ia lakukan ketika menabrak karang? apakah terus dipaksakan?
tidak! ia akan berbelok, ia fleksibel
bertemu karang lagi, berbelok lagi.. hingga akhirnya sampai ke muara
kita pelajari filosofi dari sungai ini
setiap hari manusia membuang sampah ke sungai,
membuang kotoran nya ke sungai, kencing di sungai, dan lain2
apakah sungai pernah protes?! tidak kan!
sungai terus mengalir..
sungai tidak pernah memikirkan akan bermuara kemana,
sungai hanya fokus untuk terus mengalir
bisnis tidak fokus? itu bagian dari proses mas..
klo mas ketemu jalan buntu, ya cari jalan lain, atau bikin jalan baru..
inget, fokus sungai adalah terus mengalir
mungkin prosesnya akan berkelok-kelok, tapi terus saja mengalir..


saya #aV salam sukses

sumber : http://www.soberius.com